Tidur dalam matamu, bagai kembang badam
Bersinar-sinar – Jatuh pun tak sia-sia!
Dan tidak sia-sia kilatan lembut
Rambutmu yang basah – Tidak sia-sia!
Sebelum madu susu di bibirmu kering
Ya kukatakan, “Bibir tempat garam pelipur lara
Berada, yang manisnya bercampur kata ejekan”
Ya, dan itu semua tidak sia-sia
Mulutmu adalah sumber air hayat mengalir
Di bawahnya sumur yang dalam berceruk-ceruk
Dan ajal yang tak begitu jauh dari hidup
Pencintamu tahu dan tahu tidaklah sia-sia
Tuhan mengirim hari-hari penuh berkah kepadamu
Lihat, bukan demi dirinya semata hamba-Mu berdoa
Pemanah meletakkan anak panah Cinta di busur lengkung
Ya, aku pun tahu tak ada panah yang sia-sia
Apa kau ini terganggu oleh kesedihan dan duka
Disebabkan beban berat kaupikul di pundak?
Tangis dan airmatamu o Hati yang berduka
Tidak sia-sia, sungguh semua itu tidak sia-sia!
Semalam angin bertiup dari rumahnya
Dan bertamasya menyusur jalanan di taman
O Mawar, kain baju di dadamu telah koyak
Tercabik dua — namun itu tak sia-sia
Dan Hafiz! Walau hati dalam dirimu mati
Keperihan cinta selalu kausembuhan
Dari pandangan mata liar. Tak sia-sia airmatamu
Tak sia-sia kerling matamu, tak sia-sia!
(Terjemahan Prof. Dr. Abdul Hadi W. M.)
- Terkini
- Komentar
Twitter
Video
Penyair
Abdul Hadi Widji Muthari
(24)
Abdurrahman Jami
(1)
Abu Nawas
(1)
Abu Tanam
(1)
Aidh al-Qarni
(2)
Aisyah ra.
(2)
Al Futuhat
(1)
Al Ghazali
(1)
Al Muktashim
(2)
Ali Bin Abi Thalib.
(1)
An-Niffari
(3)
As-Sadi Asy-Syairazi
(1)
As-Sanai
(6)
Asy Syafii
(13)
BJ Habibie
(2)
Bung Karno
(4)
Chairil Anwar
(72)
Dorothy Law Nolte
(2)
Elia Abu Madhi
(1)
Fariduddin Attar
(4)
Gabriela Mistral
(1)
Hafiz
(5)
HAMKA
(6)
Hamzah Al-Fansuri
(5)
Hasan al Basri
(1)
Ibn ‘Arabi
(2)
Ibnu Sina
(1)
Imam Bukhari
(1)
Jalaluddin Rumi
(108)
KH. Abdurrahman Wahid
(1)
Khalil Gibran
(62)
Muhammad Iqbal
(7)
Mustofa Bisri
(6)
Rabiah
(21)
Sunan Bonang
(2)
Sunan Kalijaga
(1)
Taufiq Ismail
(38)
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud
(1)
Umar Khayyam
(17)
Unknown
(2)
WS Rendra
(23)
Yunus Emre
(16)
0 comments