Andai ada yang mengatakan kepada benih dalam rahim,
“Di luar sana ada sebuah dunia yang sangat teratur,
Sebuah dunia yang menyenangkan, luas,
Penuh kesenangan dan banyak makanan;
Gunung, lautan, lembah, taman-taman
Harum semerbak dan sawah ladang ada semua di sana;
Langitnya tinggi menjulang dan terang benderang pula;
Sinar matahari, cahaya bulan dan bintang-bintang tak tepermanai;
Keajaibannya tak dapat dilukiskan;
Namun mengapa kau mau tinggal
Dan minum darah dalam periuk
Yang kotor dan begitu gelap seperti ini?”
Benih, sebagaimana layaknya benih,
Tentu akan memalingkan muka, tak percaya;
Demikian perumpamaan orang buta
Ia tak punya khalayan dan angan-angan sama sekali
Begitu pula, apabila ada seorang arif di dunia ini
Menceritakan dunia yang bebas dari wewangian dan warna.
Tak akan ada satu orang bodoh pun mau mendengar
Mereka terhalang oleh hawa nafsunya sendiri.
Begitu pun dengan benih yang selalu haus akan darah
Sebab darahlah yang mengasuhnya di alam yang hina
Dan darah pula yang mencegahnya melihat dunia yang sebenarnya
Karena itu semenjak saat itu makanannya tak ada selain darah.
__________
Penerjemah: Prof Dr Abdul Hadi WM
- Terkini
- Komentar
Twitter
Video
Penyair
Abdul Hadi Widji Muthari
(24)
Abdurrahman Jami
(1)
Abu Nawas
(1)
Abu Tanam
(1)
Aidh al-Qarni
(2)
Aisyah ra.
(2)
Al Futuhat
(1)
Al Ghazali
(1)
Al Muktashim
(2)
Ali Bin Abi Thalib.
(1)
An-Niffari
(3)
As-Sadi Asy-Syairazi
(1)
As-Sanai
(6)
Asy Syafii
(13)
BJ Habibie
(2)
Bung Karno
(4)
Chairil Anwar
(72)
Dorothy Law Nolte
(2)
Elia Abu Madhi
(1)
Fariduddin Attar
(4)
Gabriela Mistral
(1)
Hafiz
(5)
HAMKA
(6)
Hamzah Al-Fansuri
(5)
Hasan al Basri
(1)
Ibn ‘Arabi
(2)
Ibnu Sina
(1)
Imam Bukhari
(1)
Jalaluddin Rumi
(108)
KH. Abdurrahman Wahid
(1)
Khalil Gibran
(62)
Muhammad Iqbal
(7)
Mustofa Bisri
(6)
Rabiah
(21)
Sunan Bonang
(2)
Sunan Kalijaga
(1)
Taufiq Ismail
(38)
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud
(1)
Umar Khayyam
(17)
Unknown
(2)
WS Rendra
(23)
Yunus Emre
(16)
0 comments