Saudagar dan Kakatua pintar - Jalaluddin Rumi

Syahdan ada seorang saudagar yang memelihara seekor burung Kakatua. Burung itu ditempatkannya dalam sebuah sangkar.

Ketika ia hendak bepergian untuk berdagang ke Hindustan, dia bertanya kepada si burung Kakatua apakah ada pesan-pesan yang hendak dititipkan untuk disampaikan kepada sanak saudaranya di Hindustan.

Kakatua itu menginginkan agar saudagar itu mengatakan kepada sanak saudaranya disana bahwa ia hidup dalam sebuah sangkar. Saudagar itupun berjanji akan menyampaikan pesan tersebut.

Ketika ia sampai di Hindustan, disampaikannya pesan itu kepada kumpulan burung Kakatua yang pertama kali dijumpainya.

Demi mendengar pesan itu, seekor kakatua langsung jatuh tergeletak mati. Hal itu membuat si saudagar sangat jengkel kepada burung kakatuanya yang telah mengirimkan pesan semacam itu. Sepulangnya ke rumah ia segera memarahi kakatuanya dengan keras karena telah mengirimkan pesan yang semacam itu. Segera setelah mendengar cerita dari saudagar itu maka kakatua itupun jatuh dan tergeletak dalam sangkarnya, mati.

Saudagar itu, selepas meratapi kematian kakatuanya, mengambil bangkai burung itu dan kemudian membuangnya.

Anehnya, mendadak bangkai itu bangkit lagi dan terbang pergi menjauh. Kakatua itu telah mengikuti pesan yang ditunjukkan oleh sanak saudaranya di Hindustan agar ia menjalani laku seakan-akan mati untuk bisa terbebas dari kurungannya.

__________
Sumber: MATSNAWI, The Spiritual Couplets of Maulana Jalalu-’d-diin Muhammad Rumi,
Book I - Abridged and Translated by E.H. Whinfield 1898 - Story VII.1 The Merchant and his clever parrot - alih bahasa oleh wiwin.wr
Bookmark and Share
Tags:

    You may also like :

bepemedia

Creative Communication Solutions
Internet Solutions

0 comments

Leave a Reply