Aneh, tiap mimpi
membuka kelopak mimpi yang lain,
berlapis-lapis mimpi, tiada dinding
dan tirai akhir, hingga kau semakin
jauh dan semakin dalam tersembunyi
dalam ratusan tirai rahasia
membiarkan aku asing pada wujud
hampa dan wajah sendiri. Kudatangi kemudian
pintu-pintu awan, nadi-nadi cahaya
dan kegelapan, rimba sepi dan kejadian –
di jalan-jalannya, di gedung-gedungnya
kucari sosok bayangku yang hilang
dalam kegaduhan. Tetap, yang fana
mengulangi kesombongan dan keangkuhannya
dan berkemas pergi entah ke mana
gelisah, asing memasuki rumah sendiri
menjejakkan kaki, bergumul benda-benda
ganjil yang tak pernah dikenal, menulis
sajak, menemukan mimpi yang lain lagi
berlapis-lapis mimpi, tiada dinding
akhir sebelum menjumpai-Mu.
__________
1990
- Terkini
- Komentar
Twitter
Video
Penyair
Abdul Hadi Widji Muthari
(24)
Abdurrahman Jami
(1)
Abu Nawas
(1)
Abu Tanam
(1)
Aidh al-Qarni
(2)
Aisyah ra.
(2)
Al Futuhat
(1)
Al Ghazali
(1)
Al Muktashim
(2)
Ali Bin Abi Thalib.
(1)
An-Niffari
(3)
As-Sadi Asy-Syairazi
(1)
As-Sanai
(6)
Asy Syafii
(13)
BJ Habibie
(2)
Bung Karno
(4)
Chairil Anwar
(72)
Dorothy Law Nolte
(2)
Elia Abu Madhi
(1)
Fariduddin Attar
(4)
Gabriela Mistral
(1)
Hafiz
(5)
HAMKA
(6)
Hamzah Al-Fansuri
(5)
Hasan al Basri
(1)
Ibn ‘Arabi
(2)
Ibnu Sina
(1)
Imam Bukhari
(1)
Jalaluddin Rumi
(108)
KH. Abdurrahman Wahid
(1)
Khalil Gibran
(62)
Muhammad Iqbal
(7)
Mustofa Bisri
(6)
Rabiah
(21)
Sunan Bonang
(2)
Sunan Kalijaga
(1)
Taufiq Ismail
(38)
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud
(1)
Umar Khayyam
(17)
Unknown
(2)
WS Rendra
(23)
Yunus Emre
(16)
0 comments