Trisno Sumardjo

Lahir 6 Desember 1916 di Tarik, Surabaya, Jawa Timur, dan meninggal 21 April 1969 di Jakarta.

Pendidikannya: tamat AMS II (Barat klasik) di Yogyakarta, 1937. Pekerjaannya, guru partikelir (1939-1942), pegawai Jawatan Kereta Api (1942-1946), memimpin majalah Seniman Solo (1947-1948), redaksi majalah Indonesia (1950-1952), majalah Seni (1954), dan memimpin majalah Gaya, akhir 1968. Sejak Juli 1950, dia menjabat Sekretaris Umum Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional di Jakarta sampai meninggal dunia.

Sebagai pelukis, dia mengadakan pameran bersama di dalam dan luar negeri. Pameran tunggalnya tahun 1964. salah seorang pencetus Manifes Kebudayaan, 1963. Trisno Sumardjo menjabat Ketua Dewan Kesenian Jakarta yang pertama, sejak lembaga itu berdiri Juni 1968.
Dia mulai mengarng dan melukis tahun 1946, dan juga menerjemahkan karya asing.

Bukunya yang sudah terbit: Kata Hati dan Perbuatan (1952, berisi cerpen, puisi, dan lakon), Cita Teruna (1953, lakon allegoris bersajak), Rumah Raya (1957), Daun Kering (1962), Penghuni Pohon (1963), Keranda Ibu (1963), Silhuet (1965), Wajah-wajah yang Berubah (1968). Sejumlah karyanya ada dalam Gema Tanah Air (1948) susunan H.b. Jassin.
Kritik dan eseinya mengenai sastra dan seni rupa tersebar di berbagai surat kabar dan majalah. Tujuh judul tulisannya terdapat dalam Trisno Sumardjo, Pejuang Kesenian Indonesia (1985) susunan Korrie Layun Rampan.

Karya terjemahannya: Hamlet Pangeran Denmark (1950), Saudagar venesia (1950), Macbeth (1952), manasuka (1952), Prahara (1952), Impian di Tengah musim (1953), Romeo dan Yulia (1955, diterbitkan juga oleh Oxford University Press, Kuala Lumpur, 1960). Karya William Shakespeare lain yang belum terbit: Antonius dan Cleopatra, Raja Lear, Othello, dan epos bersajak Venus dan Adonis. Terjemahannya yang lain: Dongeng Perumpamaan karya de La Fontaine (1959), Doktor Zhivago karya Boris pasternak (1960), Maut dan Misteri kumpulan cerpen Edgar Allan Poe (1969).

Karyanya yang terbit di luar negeri: ”Narzissus” ( cerpen dalam antologi Kurz Erzalt, Carl Pferrer Verlag und Heidelberger Gutanberg-Druckerei, 1949), ”The Tendencies of Indonesian Art” (dalam majalah The Atlantic Monthly, USA, 1956), sajak ”The Dragon” (dalam majalah Hemisphere, Australia, 1967), "de Maskers” (Topeng: dalam antologi Moderne Indonesische Verhalen, 1967).
Bookmark and Share
Tags:

    You may also like :

bepemedia

Creative Communication Solutions
Internet Solutions

2 comments

  1. Legenda yang akan selalu dikenang :)

  2. Nggak nyangka cukup banyak juga ternyata karya tulisnya :)

Leave a Reply