Tujuh kali telah kucemoohkan jiwaku:
Pertama ketika kulihat dia menunduk agar supaya mendapat ketinggian.
Kali kedua, waktu kulihat dia berjalan timpang di muka si pincang.
Kali ketiga, waktu dia berkesempatan memilih antara yang sukar dan yang mudah, dan memilih yang mudah.
Kali keempat ketika dia berbuat salah, lalu menghibur diri bahwa orang lainpun telah melakukan kesalahan.
Kali kelima ketika dia bersabar demi kelemahan, dan menghubungkan kesabaran itu dengan ketabahan.
Kali keenam ketika ia mencemooh keburukan seraut wajah, namun tidak menyadari bahwa itu salah satu topengnya sendiri.
Kali ketujuh, ketika dia menyanyikan lagu pujian dan merasa berbuat kebajikan.
(dari pasir dan buih)
- Terkini
- Komentar
Twitter
Video
Penyair
Abdul Hadi Widji Muthari
(24)
Abdurrahman Jami
(1)
Abu Nawas
(1)
Abu Tanam
(1)
Aidh al-Qarni
(2)
Aisyah ra.
(2)
Al Futuhat
(1)
Al Ghazali
(1)
Al Muktashim
(2)
Ali Bin Abi Thalib.
(1)
An-Niffari
(3)
As-Sadi Asy-Syairazi
(1)
As-Sanai
(6)
Asy Syafii
(13)
BJ Habibie
(2)
Bung Karno
(4)
Chairil Anwar
(72)
Dorothy Law Nolte
(2)
Elia Abu Madhi
(1)
Fariduddin Attar
(4)
Gabriela Mistral
(1)
Hafiz
(5)
HAMKA
(6)
Hamzah Al-Fansuri
(5)
Hasan al Basri
(1)
Ibn ‘Arabi
(2)
Ibnu Sina
(1)
Imam Bukhari
(1)
Jalaluddin Rumi
(108)
KH. Abdurrahman Wahid
(1)
Khalil Gibran
(62)
Muhammad Iqbal
(7)
Mustofa Bisri
(6)
Rabiah
(21)
Sunan Bonang
(2)
Sunan Kalijaga
(1)
Taufiq Ismail
(38)
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud
(1)
Umar Khayyam
(17)
Unknown
(2)
WS Rendra
(23)
Yunus Emre
(16)
0 comments